This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 16 Agustus 2012

Model Pembelajaran Partisifatif dan Kontekstual

Konsep Pembelajaran Partisifatif
  • Perencanaan Program (Program Planning)
  • Pelaksanaan Program (Program Implementation)
  • Penilaian Program (Program Evaluation)
Ciri-Ciri Pembelajaran Partisifatif
  • Pendidik berkedudukan yang tidak serba mengetahui terhadap semua bahan belajar
  • Pendidik berperan membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran
  • Pendidik memberikan motivasi terhadap peserta didik
  • Pendidik sekaligus menempatkan dirinya sebagai peserta didik
  • Pendidik beserta peserta didik melakukan kegiatan saling belajar
  • Pendidik membantu peserta didik menciptakan situasi yang kondusif
  • Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran berkelompok
  • Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi
  • Pendidik mendorong dan membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dari kehidupan peserta didik
Peran Pendidikan Dalam Pembelajaran Partisifatif
Sebagai pembimbing dan pendorong bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran
Konsep Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
  • Belajar dilihat dari proses
  • Transfer belajar
  • Lingkungan belajar
  • Upaya pendidik menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata peserta didik
  • Berlangsung alamiah
Komponen Pembelajaran Kontekstual
  • Konstruktivisme
  • Pencarian (Inquiry)
  • Bertanya (Questioning)
  • Masyarakat belajar (Learning Community)
  • Permodelan (Modeling)
  • Refleksi (Reflection)
  • Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Perbedaan Pembelajaran Kontekstual Dengan Pembelajaran Konvensional
  • Kontekstual bersifat student centered
  • Konvensional bersifat teacher centered
Sumber : www.nesaci.com

Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran di Kelas

Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran di Kelas


Sosiodrama berasal dari kata : sosio dan drama. Sosio berarti sosial yaitu masyarakat, dan drama berarti mempertunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan.Sosial atau masyarakat terdiri dari manusia yang satu lain terjalin hubungan yang dikatakan hubungan sosial.
Drama dalam pengertian luas adalah mempertunjukkan atau mempertontonkan keadaan atau peristiwa-peristiwa yang dialami orang, sifat dan tingkah laku orang.
Metode sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan atau mempertontonkan atau mendemontrasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.
Kebaikan-kebaikannya
  • Metode sosiodrama mempunyai kebaikan-kebaikan antara lain :
  • Murid melatih dirinya untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya ingatan murid harus tajam dan tahan lama.
  • Murid akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
  • Bakat yang terdapat pada murid dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.
  • Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya
  • Murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya
  • Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
Kelemahan-kelemahannya
  • Metode sosidrama mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain :
  • Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif
  • Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahamam isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukannya
  • Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menyebabkan gerak para pemain menjadi kurang bebas.
  • Sering kelas lain terganggu oleh suara para pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya.
Cara-cara mengatasi kelemahan – kelemahan Metode Sosiadrama
  • Usaha-usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari metode sosiodrama antara lain ialah :
  • Guru harus menerangkan kepada siswa untuk memperkenalkan metode ini, bahwa dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan sosial yang aktual ada di masyarakat kemudian guru menunjuk beberapa siswa yang akan berperan masing-masing akan mencari pemecahan masalah sesuai dengan perannya dan siswa yang lain menjadi penonton dengan tugas-tigas tertentu
  • Guru harus memilih masalah yang urgen sehingga menarik minat anak. Ia mampu menjelaskan dengan baik dan menarik sehingga siswa terangsang untuk berusaha memecahkan masalah itu.
  • Agar siswa memahami peristiwanya maka guru harus bisa menceritakan sambil mengatur adegan yang pertama.
  • Bobot atau luasnya bahan pelajaran yang akan didramakan harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Oleh karena itu harus diusahakan agar para pemain berbicara dan melakukan gerakan jangan sampai banyak variasi yang kurang berguna.
Sumber: www. nesaci.com

Model Pembelajaran Number Head Together (NHT)

Pengertian Model Number Head Together
Model adalah contoh atau fiqur yang berkaitan dengan strategi mengajar. Model Number Head Together (NHT) merupakan cara belajar Cooperative atau beberapa kelompok dimana anak dikelompokan menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat honor, guru memberi tugas kepada setiap siswa berdasarkan nomor, jadi setiap siswa memiliki tugas berbeda.
Model pembelajaran NHT juga merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan melakukan percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu permasalahan yang dipelajari. Dengan model NHT siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek dan keadaan suatu proses pembelajaran mata pelajaran tertentu.
Manfaat Model Pembelajaran NHT 
Dalam Menceritakan Kembali Cerita yang dipelajarinya Number Head Together dalam menceritakan kembali cerita yang dipelajari yaitu merupakan model pembelajaran atau teknik yang berkaitan dengan kegiatan mengajar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menceritakan kembali cerita yang dipelajarinya.
Materi yang diberikan kepada siswa sekolah dasar harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan. Maksudnya adalah materi yang diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan tingkah laku, sehingga penguasaan pemahaman pengetahuan tentang Number Head Together dapat bermanfaat bagi para siswa
Fungsi Model Pembelajaran NHT
Model Pembelajaran Number Head Together bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam merangkum suatu cerita secara runtut sehingga siswa dapat menceritakan kembali cerita yang dipelajarinya.
Tujuan Model Pembelajaran NHT
Tujuan model pembelajaran Number Head Together adalah agar pemahaman siswa bercerita melalui model NHT yang diberikan dalam bentuk tugas per kelompok, agar siswa dapat saling menambah kekurangan pembendaharaan kata dalam merangkai kembali cerita yang dipelajarinya, karena ada kerjasama itulah diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan atau kesukaran dalam menceritakan kembali cerita yang dipelajarinya.
Dengan model NHT diharapkan dapat membangkitkan minat siswa dalam mengungkakan pendapat dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan merangkai kata secara runtut sangat diperlukan sekali guna membantu mengembangkan hasanah Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi atau meningkatkan rasa nasionalisme.
Landasan Model Pembelajaran Number Head Together
Konsep adalah suatu rancangan, pedoman dan suatu perencanaan terhadap suatu kegiatan yang akan dilaksanakan demi mencapai suatu tujuan akhir yang telah disepakati, baik disepakati oleh pribadi maupun telah disepakati secara khalayak umum.
Model pembelajaran merupakan salah satu dari konsep mengajar. Dimana konsep mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa, oleh karena rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana, dalam arti membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri (Muhammad Ali, 1992).
Sumber : www.nesaci.com

Senin, 30 Juli 2012

"SMART LADDER" Media Visual Aids sebagai upaya Peningkatan Keterampilan Percakapan Bahasa Inggris

Hasil Penelitian tentang Percakapan Bahasa Inggris menggunakan Media Visual Aids SMART LADDER pada Peserta Didik Tunagrahita Kelas X SMALB di SLB B-C Hamong Putro Jombor Bendosari Sukoharjo